Halaman

Rabu, 11 November 2009

amukan cinta

berdiri sendiri
di meja pengadilan
lantas kucuba menghakimkan
nasib diriku sendiri

mengimbas kembali
rakaman cinta dan duka lara
dengan mudah aku terjerat
dengan cepat ia tamat

dengan senyum dan jelingan
terpukaulah jiwa dan ragaku
sungguh tajam pisau pencukurmu
hingga tak terasa terkikis semua

kerana keasyikan
hilanglah saudara
hilanglah teman

dalam mabuk asmara
terleburlah janji
harga diri

dan akhirnya dia hilang
hingga membuat ku hilang pertimbangan
merontalah jiwa amuk di dada
ingin membalas kepadanya
tapi tak terlaksana

dan akhirnya dia hilang
hingga membuat ku hilang pertimbangan
merontalah jiwa amuk di dada
ingin membalas kepadanya
mujur dapat ku kawal amukan cinta..


puisi amin shahab

Tiada ulasan:

Catat Ulasan