berdiri sendiri
di meja pengadilan
lantas kucuba menghakimkan
nasib diriku sendiri
mengimbas kembali
rakaman cinta dan duka lara
dengan mudah aku terjerat
dengan cepat ia tamat
dengan senyum dan jelingan
terpukaulah jiwa dan ragaku
sungguh tajam pisau pencukurmu
hingga tak terasa terkikis semua
kerana keasyikan
hilanglah saudara
hilanglah teman
dalam mabuk asmara
terleburlah janji
harga diri
dan akhirnya dia hilang
hingga membuat ku hilang pertimbangan
merontalah jiwa amuk di dada
ingin membalas kepadanya
tapi tak terlaksana
dan akhirnya dia hilang
hingga membuat ku hilang pertimbangan
merontalah jiwa amuk di dada
ingin membalas kepadanya
mujur dapat ku kawal amukan cinta..
puisi amin shahab
Tiada ulasan:
Catat Ulasan